Hari Minggu 30 Juni 2013 kemarin Robotics mengadakan turnamen di Depok Sport Center. Pengumuman sudah ada sejak bulan Mei yang lalu dan Satria tertarik untuk ikutan. Akhirnya Satria saya daftarkan di minggu pertama Juni yang lalu, mengambil materi lomba Race Car.
Satria belum pernah pengalaman mengikuti lomba-lomba yang diselenggarakan oleh Robotics. Tapi dia selalu ingin mencoba sesuatu yang baru. Akhirnya kemarin Satria jadi ikut lomba. Ketika sudah registrasi ulang, Satria sempat nervous. Lalu saya tanya lagi,“Lanjut? Atau tidak?”. Satria menjawab,“Lanjut!”.
Sampai pada saat tiba giliran kelompok RC (Race Car) gelombang terakhir, ada Satria di dalamnya. Saya memperhatikan Satria mengalami kesulitan, sedangkan peserta yang lain sebagian besar sudah pada jadi. Saya sempat lihat Satria akan mencobakan mobilnya di lintasan, tetapi sepertinya tidak berhasil (terlalu lebar). Terus dibenahi lagi, namun tetap tidak berhasil jadi. Dan akhirnya sampai di akhir lomba, Race Car Satria tidak sukses.
Setelah selesai lomba, Satria cerita mengapa Race Car-nya gagal. Ternyata oh ternyata, itu karena Satria tidak latihan bikin secara intensif sebagaimana peserta yang lain. Kata gurunya sih mereka berlatih beberapa kali, sedangkan Satria cuma satu kali berlatih, itu pun sudah sekitar 2 minggu yang lalu ๐
Meskipun Satria gagal di perlombaan yang pertama kali diikutinya kemarin, namun di mata saya Satria punya NILAI PLUS. Dia berani memutuskan untuk ikut, walo sebenarnya dia tidak punya bekal cukup untuk bertanding. Intinya, just do it. Namun, dari kegagalan tersebut, Satria jadi tahu bahwa ternyata untuk ikut lomba lagi dia harus berlatih beberapa kali sampai bisa dan siap tanding. Seperti peserta-peserta yang lain. Nilai plus yang lain adalah Satria tidak menyerah di tengah jalan. Selama 1,5 jam waktu perlombaan, Satria begitu menikmati prosesnya, meskipun (saya lihat) harus bercucuran keringat :-).
Saya jadi teringat diri saya sendiri, sekian tahun yang lalu gagal di suatu perlombaan juga karena saya kurang persiapan. Olala… lha koq menurun ke anak hehehe… Nahhh.. karena pernah mengalaminya itu, maka saya tahu bagaimana harus menyamankan perasaan anak dan bagaimana membesarkan hatinya, serta mensupportnya lagi di lain kesempatan ๐
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.