Ada tiga jenis nasi yang saya kenal di dunia ini, yaitu nasi putih, nasi merah, dan nasi hitam.
Nasi putih, sudah sangat sering makan, bahkan sejak puluhan tahun yang lalu. Nasi putih juga menjadi menu sehari-hari baik di rumah maupun ketika sedang makan di luar. Nasi putih ini rasanya cenderung ada manis-manisnya.
Nasi merah, sudah sering makan juga. Ketika saya masih kecil nenek saya ada yang beberapa kali panen beras merah, sehingga mau tidak mau ya kami makan nasi merah yang dimasak oleh nenek. Sebenarnya saya kurang suka, apalagi dengan teksturnya yang “akas”. Tapi konon manfaatnya justru bagus buat kesehatan.
Nasi hitam, nah ini.. nasi yang belum lama saya kenal. Dulunya saya hanya tahu adanya ketan hitam. Itu tuh yang biasa untuk campuran burjo (bubur kacang ijo ketan hitam). Saya pernah tidak percaya bahwa itu nasi hitam ketika suami saya benar-benar masak dan makan nasi itu. Nahhh.. setelah saya memegang dan memasaknya sendiri, baru deh saya percaya. Memang benar… nasi hitam itu ada !!
Untuk pengenalan pertama, karena Satria belum bisa menikmati selain nasi putih, maka saya memasaknya dengan mencampur antara beras putih dan beras hitam. Hasil akhirnya memang jelas dominan warna hitam hehehe.. Alhamdulillah Satria tidak pernah protes makan dengan nasi hitam, anehnya kalo makan dengan nasi merah dia masih suka protes 😀
Dimana bisa beli beras hitam? Sepertinya sekarang tidak sulit koq mendapatkan beras hitam. Di supermarket sudah banyak dijual. Memang sih harganya mahallll… karena dia merupakan salah satu beras organik juga, dan saya rasa jelas produksinya tidak sebanyak beras putih.
Mau tahu manfaat beras hitam atau nasi hitam ? Berikut ini saya sarikan dari berbagai sumber.
Beras hitam yang oleh masyarakat Indonesia kadang disebut sebagai beras wulung, beras jlitheng atau beras gadog. Beras hitam ini bukanlah ketan hitam. Beras hitam yang warna sebenarnya agak keungu-unguan selama ini memang dikenal punya banyak khasiat. Khasiat itu ternyata bisa dibuktikan oleh ilmuwan yang melakukan uji ilmiah. Ilmuwan menemukan beras hitam memiliki kadar antioksidan berupa antosianin (anthocyanin) yang larut dalam air, kandungan senyawa-seyawa antioksidan yang dalam tubuh berfungsi melindungi sel-sel tubuh dengan mengikat radikal bebas yang bisa merusak sel tubuh. Dalam ilmu pengobatan Tradisional Cina, makanan berwarna hitam memiliki khasiat pengobatan dan kesehatan bagi fungsi ginjal. Berbagai studi iptek modern belakangan ini menunjukan bahan makanan berwarna hitam kaya serat, asam-asam amino, mineral, dan unsur nutrisi lainya. Beras hitam ini juga memiliki kadar karbohidrat yang lebih rendah dari beras biasa dengan kandungan zat besinya yang cukup tinggi. Iptek modern membuktikan kekayaan beras hitam akan kandungan vitamin, mineral dan antioksidan.
Zhimin Xu, Pengajar Ilmu Pangan di University of Agricultural Center di Baton Rouge, Louisiana, Amerika Serikat melaporkan bahwa selain antioksidannya tinggi, beras hitam juga lebih banyak mengandung serat dan vitamin E tetapi lebih sedikit mengandung gula.
Berdasarkan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) yang dikeluarkan oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) beras hitam kaliumnya lebih tinggi sebanyak 105 mg dibandingkan dengan beras merah yang hanya 85 mg (pada 100 g bahan makanan). Selain itu, hasil analisis Laboratorium Pangan dan Gizi Pusat Antar Universitas (PAU) Universitas Gadjah Mada menunjukkan kadar protein beras hitam 7,88 %, lebih tinggi ketimbang beras putih yang memiliki kadar protein sebesar 6,8 %. Namun, kandungan karbohidratnya hanya 74,81%, sedikit lebih kecil dibandingkan beras putih yang 78,9%.
Berbeda dengan beras cokelat, beras hitam lebih terasa pulen dan wangi. Memang, beras hitam memerlukan air lebih banyak ketimbang beras putih dan memasak lebih lama. Usahakan untuk merendam, kemudian merebus terlebih dahulu sebelum dikukus. Untuk membuatnya lebih lembut juga harus dicampur dengan sedikit beras putih.
Oiyaa.. sedikit sharing tentang manfaat yang sudah kami rasakan, bahwa memang di perut nasi ini tidak bikin begah. Selain itu, makan nasi hitam ini tidak butuh porsi banyak seperti makan nasi putih. Dan walo makannya dalam porsi sedikit, namun tidak bikin cepat lapar 🙂
Belum pernah nyobain? Ayooo… buruan beli di supermarket yaaa.. 🙂
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.