Lompat ke konten
Home ยป Lifestyle ยป Tempat Bermain Anak-anak Saat Weekend

Tempat Bermain Anak-anak Saat Weekend

Sejak tinggal di rumah yang sekarang kami tempati, hampir setiap weekend (Sabtu-Minggu) selalu ada teman Satria yang main ke rumah. Ada juga bahkan yang sampai menginap. Terkadang karena memang diajak Satria, tetapi ada juga yang memang pengin main ke rumah Satria.

Ngapain aja di rumah Satria? Hehehe.. karena weekend, ya memang kami bebaskan untuk bermain, bukan belajar kelompok :D.. Biasanya mereka main dengan berbagai macam mainan: sepedaan, main bola, badminton, main PSP, main game di komputer, dan lain-lain.

Kami senang anak-anak mau bermain dengan Satria di rumah kami, karena berarti kami bisa mengawasi mereka. Tidak pernah lhooo.. kami biarkan mereka di rumah lantas kami pergi. Jadi, tetepppp walo rame anak-anak di rumah, kami tetap ada di antara mereka. Sebagai ayah-ibu Satria, kami menempatkan diri sebagai orang tua bagi mereka, namun kami juga menempatkan diri sebagai sahabat buat anak-anak tersebut. Dengan demikian, kami tetap bisa mengawasi mereka, namun mereka juga tetap nyaman bersama kami karena kami tidak bersikap seperti polisi yang menjaga mereka.

20130914_185729
Sedang bermain PSP & game di laptop

Kami juga tidak membiarkan anak bermain sepuasnya sampai lupa makan dan sebagainya. Kami tetap menyediakan makan sesuai waktu-waktu makan. Walau sederhana, alhamdulillah mereka makan dengan lahap. Selain itu, kami juga selalu mengingatkan untuk sholat setiap kali waktu sholat tiba. Jadi, mereka main ke rumah Satria tetapi selalu siap bawa sarung atau celana panjang ๐Ÿ™‚

20130914_192604
Sedang makan malam bersama

Oiya.. anak-anak ini akrab dengan ayahnya Satria. Bersyukur saya punya suami yang sayang anak ๐Ÿ™‚

Sayangnya nih, adaaaa aja orang tua yang asal ngedrop anak, tanpa ngomong apa-apa. Turun dari motor atau keluar dari mobil pun tidak. Seperti tak punya etika. Rumah kami ‘kan ada penghuninya, bukan taman bermain tanpa penjaga. Dan lagi di rumah kami juga tidak dibiarkan saja, tapi diberi makan minum keamanan dan sebagainya; kami anggap seperti anak sendiri. Nah…mbok yaooo…sekedar bilang: “Nitip anak yaa..”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *