Alhamdulillah bertemu lagi Idul Fitri, setelah sebulan penuh menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.
Seperti tahun-tahun yang lalu, sejak saya menikah, suami paling senang memasak untuk lebaran. Memasaknya bukan semata ditujukan untuk kami sekeluarga saja, tetapi dipersiapkan sebagai hantaran. Kalau dulu hanya dihantarkan kerumah orang tua saya, nah tahun ini sudah dihantarkan ke dua keluarga, yang satunya adalah ibu mertua saya.
Lebaran tahun ini kami memasak Ketupat Beras Hitam, Rendang Daging Sapi, Kare Babat Paru, Sambal Goreng Ati, dan Kering Tempe Paru. Kalau tidak salah ini pertama kalinya bikin ketupat beras hitam. Ternyata pulen juga lho, enak banget…
Kalau tahun-tahun lalu kami beli daging selalu di Jalan Jagalan, tahun ini kami menemukan penjual daging yang lebih komplit, yaitu di Pasar Pathuk. Hari terakhir puasa, setelah sholat Subuh, kami langsung belanja daging disitu. Alhamdulillah jadi puas deh masak-memasaknya.
Seperti biasa, chef-nya adalah suami saya hahahaa… asistennya adalah anak kami (Satria), sedangkan saya bagian bersih-bersih hehehe… Hihihi..bukan bagian makan-makan karena memang saya tidak begitu suka daging ๐
Oiya, Lebaran tahun ini kami tanpa kue kering alias kuker. Kami memang tidak beli apalagi bikin. Dan koq ya kebetulan di parcel-parcel yang kami terima tidak ada kue keringnya. Adanya justru biskuit-biskuit. Ada sih teman yang menawari, karena kebetulan beliau buka usaha kuker di setiap menjelang Idul Fitri, tapi lagi-lagi kami memang tidak tertarik sehingga sama sekali tidak beli. Jadi, maaf yaaa jika di rumah kami tidak ada hidangan kue kering ๐
Eh iya… berikut ini sedikit foto-foto masak memasak kami.



Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga, dan freelance blogger. Baginya blog adalah ruang berbagi inspirasi dan media menulis untuk bahagia. Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.