Hari Rabu kemarin Satria UTS mata pelajaran IPA. Sore harinya ketika ikut jemput saya di kantor dia cerita: “Bu, Dinas itu bikin soal gak mutu koq.”
Saya: “Emang apa soalnya?”
Satria: “Lha mosok pertanyaannya ‘Bagaimana cara membersihkan organ reproduksi?’ ”
Saya: “Terus Satria jawabnya gimana?”
Satria: “Ya aku jawab sesuai aku yg laki-laki”.
Saya: “Bagaimana itu?” Dst….dst… Ga perlu saya tuliskan disini ya hehehe…
Sebatas yang saya ingat sih jaman saya sekolah dulu di pelajaran Biologi hanya memperkenalkan beberapa macam organ reproduksi manusia. Tidak ada membahas tentang cara merawat dan memeliharanya. Ketika ujian pun, soal-soal yang diberikan masih sangat normal dari sisi kalimat-kalimatnya. Itupun kalo tidak salah, saya dapatkan ketika di SMA, kebetulan saya dulu masuk kelas A1 (Fisika) sehingga masih ada pelajaran Biologi.
Jaman sekarang, di jaman seusia anak saya, lha koq malah aneh-aneh begitu pertanyaan yang dibuat di dalam ujian. Bisa jadi ini hanya salah satu temuan. Bisa jadi, di luar sana lebih banyak lagi yang aneh-aneh.
Aduhhhh…. mau dibawa kemana anak-anak kami ini? Mereka yang bekerja di bidang pendidikan koq malah seperti tidak berpendidikan. Sedihhhh…rasanya..
Belum lagi di Kurikulum 2013 ini, katanya materi pelajarannya sudah lumayan berat untuk ukuran anak-anak SD. Yaaa, mungkin memang anak-anak sekarang jauhhhh lebih cerdas daripada anak-anak jaman saya dulu. Tapi apa iya harus sampai segitunya materi pelajaran sekarang. Lha wong pada akhirnya nanti setelah dewasa dan menjalani kehidupan yang sebenarnya maka yang dipakai juga cuma tambah-kurang-kali-bagi ๐
My Goodness…
Kebetulan Satria saat ini kelas 6 SD dan masih menggunakan KTSP, bukan Kurikulum 2013. Tapi ya itu tadi, koq yaaa soal ujiannya ada aja yang tidak bermutu ๐
Sejak 5 tahun terakhir ini saya bekerja di Yogyakarta International School (YIS) yang menerapkan kurikulum IPC dan Cambridge. Hasil sharing dengan salah satu rekan kerja di kantor bahwa kurikulum internasional ini pas banget untuk anak-anak sesuai kelas dan usianya. Bisa jadi Indonesia pengin mengadopsi kurikulum tersebut, namun pendidiknya kurang siap atau trainernya tidak memberikan pembekalan/pelatihan dengan baik.
Andai saya sanggup menyekolahkan Satria di sekolah ini…. tidak akan dia menjadi “kelinci” percobaan dunia pendidikan Indonesia ๐
Sekedar curhat… maaf ya kalo sampai kemana-mana ๐
Note: Gambar diambil dari postingan Pipit IP di FB saya.
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.
selama gw sekolah gk pernah nemu soal begini, baru di blog ini bisa liat soal begitu. numpang ketawa aja gw ๐ ๐ hahahaha