Salah satu anugerah terindah buat saya menjelang akhir tahun 2015 kemarin adalah ketika tiba-tiba suami saya berhenti merokok. Ya, stop smoking! Tanpa rencana, tanpa basa-basi, tanpa babibu. Surprise dan sangat saya syukuri.
Sejak pertama kali mengenalnya, dia sudah merokok. Hingga anak kami berumur 13 tahunan ini. Berbagai macam sindiran supaya berhenti merokok, tak satu pun yang mempan. Bahkan anak kami sampai pasang plat “Dilarang Merokok” di pintu kamarnya yang berhadapan dengan ruang keseharian ayahnya. Teteppp hanya jadi hiasan hehehe..
Hanya di setiap hembusan napas saya berdoa supaya berhenti dengan sendirinya di saat yang tepat. Alhamdulillah benar-benar berhenti. Gak ada lagi asap rokok mengepul. Gak ada lagi abu rokok dimana-mana. Yang jelas, gak ada lagi aksi pembakaran uang.
Terimakasih atas anugerah yang indah ini…
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.
Selamaatttt yaaa mba eiiinnn… di sini ak masih bedjuang sama perokok2 egois yg justru mereka harus dilayani,,,misalnya : tuan rumah kudu sediakan rokok min e jenis dan harus standby asbak,,,meskipun ga disediakan mereka akan ngawur ngrokoknya buang sembarangan *sofa udh jadi korban :'(
Makasih, Okta ๐
Di rumah sekarang udaranya jadi bersih, ga ada bau asap yang bikin sesak napas itu ๐