Tanggal 1 Oktober 2018 adalah tepat satu tahun (dalam kalender Masehi) baby Dimas terlahir ke dunia dan mengisi serta mewarnai hari-hari kami. Ya, hari itu adalah ulang tahun pertama Dimas. Tidak ada pesta apapun untuk Dimas. Hanya cium sayang dan doa yang kami panjatkan untuknya.
Bangun tidur agak membuat saya sedih karena badannya anget. Iya, Dimas demam. Mungkin karena kecapekan belajar jalan terus, mungkin juga masuk angin karena enggak saya pakaikan baju lengan panjang padahal sebelumnya abis jalan-jalan ke rumah Jabir yang abis sunat.
Jadilah pas ulang tahun pertamanya Dimas tersebut saya bolos kerja. Bukan karena pesta tapi karena anak-anak sakit. Oiyaaaa.. di hari yang sama, Satria juga sakit. Katanya badannya sakit-sakit karena beberapa hari pembinaan fisik terus.
Meskipun sedih karena anak-anak sakit, tetapi ada rasa syukur karena saya bisa menemani mereka full di rumah. Yesss.. rasa paling bahagia bagi seorang ibu adalah ketika bisa full bersama keluarga.
Satu tahun bersama kami begitu banyak hal pada diri Dimas yang menakjubkan. Saya yang dulu tidak merawat Satria full merasakan syukur yang luar biasa karena ternyata saya mampu merawat dan membesarkan Dimas. Mulai dari netekin walau hanya 2 bulan, memandikannya sejak badannya masih mungil, mengganti popoknya, nyebokin ketika pipis atau pup, menyuapinya bubur susu atau jus dan lain-lain. Dan masih banyak lagi. Serasa baru punya anak pertama 😀
Sekarang Dimas sudah tumbuh besar, berat badannya sudah 12 kiloan. Lincah, gak bisa diam. Sudah belajar berjalan sendiri meskipun baru beberapa langkah kemudian terjatuh. Sudah punya 3 gigi (2 di atas dan 1 di bawah). Sudah bisa diajak ngobrol meskipun belum bisa ngomong. Tapi ocehannya, duhhh.. banyakkk dan lantang. Trus suka tepuk tangan ketika ada yang menyanyi. Bahkan ketika itu hanya suara yang berirama pun Dimas bertepuk tangan.
Menjelang usia satu tahunnya, Dimas sudah tidak kerasan memakai pospak atau clodi. Kalo saya di rumah seharian sih, biasanya tidak saya pakaikan pospak maupun clodi, karena saya siap sewaktu-waktu mengantarnya pipis atau pup di toilet. Bobok malam pun sudah beberapa kali tanpa pospak atau clodi, jadi ketika Dimas terbangun saya bawa dulu ke toilet untuk pipis. Alhasil semalaman enggak ngompol. Sebenarnya saya ngajari toilet training ke Dimas sudah sejak lama, entah ketika usia berapa bulan. Dimas pinter lho… ditatur bisa pipis, didudukkan di atas pispot kura-kuranya juga bisa pup.
Sekarang-sekarang Dimas lagi seneng obrak-abrik isi lemari. Kalo tidak diawasi, semua isi lemari bakalan dia keluarkan sambil dilempar-lempar. Kalo sedang berdiri di balik jendela, sukanya juga sambil melemparkan sesuatu ke luar lewat jendela tersebut. Pokoknya, sedang rusuh-rusuhnya dehhh..
Selamat ulang tahun pertama ya, nakkkk… maafkan ibu yang tidak membuatkan pesta, hanya doa-doa yang kami panjatkan untukmu.
Ya Allah Ya Karim…
Karuniakanlah kepada anak kami (Dimas) akhlak nan mulia dan ilmu nan bermanfaat.
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim….
Jadikanlah anak kami (Dimas), anak nan soleh, anak nan berbakti pada orang tuanya, mencintai Rasul, dan taat kepada-Mu.
Ya Allah Yang Maha Pencipta….
Karuniakanlah kepada anak kami (Dimas) kesehatan, kecerdasan, dan pertumbuhan fisik nan sempurna.
Ya Allah Yang Maha Pelindung…..
Lindungilah anak kami (Dimas) dari segala macam penyakit dan musibah.
Ya Allah Ya Razaaq….
Bukakanlah pintu-pintu rizki bagi anak kami (Dimas), baik rizki nan sudah kami duga maupun rizki nan tak kami duga.
Ya Allah Ya Qadir….
Panjangkan usia anak kami (Dimas) dan jadikanlah anak kami (Dimas) manusia nan penuh kegunaan bagi sebanyak-banyak umat di kemudian hari kelak….
Aaamiiin…
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga, dan freelance blogger. Baginya blog adalah ruang berbagi inspirasi dan media menulis untuk bahagia. Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.
Hepi Milad buat adik Dimas, tambah usia semoga lebih sehat, bahagia dan jadi anak sholeh ya. Serta diijabah semua doa dan harapan dari Ayah dan Ibu, aamiin
Aamiin, terimakasih, tante Ririe 🙂
Komentar ditutup.