Beberapa hari yang lalu saya menonton film di Netflix, judulnya Dua Garis Biru. Kisah Bima dan Dara, dua remaja SMA berpacaran, yang melanggar batas tanpa mengetahui konsekuensinya. Ya, Dara hamil. Mereka mencoba bertanggung jawab atas pilihan mereka dan kepolosan mereka diuji. Film yang bagus, recommended ditonton oleh kalian yang masih remaja dan juga Anda yang sudah menjadi orang tua.
Banyak pelajaran yang bisa diambil dari film tersebut. Salah satunya adalah ketika pada akhirnya rahim Dara harus diangkat, setelah melahirkan anaknya (Adam). Bahwa ternyata hubungan seksual usia dini (di bawah umur 20 tahun) bukan semata-mata soal perawan atau tidak, tetapi ada hal yang lebih berbahaya lagi yang mesti diwaspadai, yaitu kanker mulut rahim.
Nah, setelah menonton film tersebut saya jadi teringat bahwa belasan tahun yang lalu saya pernah membaca sebuah artikel tentang kanker mulut rahim atau lebih dikenal dengan kanker serviks yang ditulis oleh LC ZEGA, Relawan Pusat Studi Seksualitas PKBI DIY. Berikut ini saya share di sini artikel tersebut, semoga bermanfaat.
Asal Mula Kanker Serviks
Mulut rahim merupakan bagian bawah rahim. Sebutan lainnya adalah liang vagina. Mulut rahim mudah terkena virus dan bakteri. Mulut rahim rentan karena bagian tubuh ini berbentuk lubang terbuka yang menghubungkan langsung antara tubuh kita dan dunia luar. Bentuk ini menyebabkan benda asing, seperti virus dan bakteri, dapat masuk ke dalam tubuh perempuan.
Selain itu, bahan-bahan kimia, seperti sabun, juga berinteraksi dengan tubuh kita lewat mulut rahim. Belum lagi kalau kita sedang menstruasi atau keputihan, keluarnya pun lewat mulut rahim. Jadi, berbagai jenis virus dan bakteri, bahan kimia, dan cairan dari dalam tubuh kita sendiri masuk atau keluar lewat mulut rahim.
Nah, benda-benda asing inilah yang berpotensi memicu adanya kanker mulut rahim. Penyebab pastinya sih sampai sekarang belum ditemukan. Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu kita tahu supaya enggak kena kanker mulut rahim.
Perempuan yang berhubungan seksual (disingkat HUS aja ya) sebelum berumur 20 tahun adalah mangsa empuk kanker mulut rahim. Hal ini karena pada umur 12-20 tahun, sel-sel organ reproduksi perempuan sedang aktif-aktifnya berkembang. Idealnya, ketika sel sedang membelah secara aktif, tidak terjadi kontak atau rangsangan apa pun dari luar.
Kontak atau rangsangan dari luar, seperti penis atau sperma, dapat menyebabkan perkembangan sel ke arah abnormal alias enggak normal. Sel abnormal ini kemungkinan besar akan bertambah banyak kalau ada luka ketika HUS terjadi. Sel abnormal inilah yang berpotensi tinggi menyebabkan kanker mulut rahim.
Selain HUS sebelum umur 20 tahun, hal lain yang dapat memicu adanya kanker mulut rahim adalah human papilloma virus (HPV). HPV dapat menjangkiti kita jika kita atau pasangan kita sering HUS dengan berganti-ganti pasangan. Satu pasangan saja, jika HUS di bawah umur 20 tahun, bisa berpotensi terkena kanker mulut rahim, apalagi ganti-ganti pasangan!
Selain itu, rokok juga berpotensi menyebabkan timbulnya kanker mulut rahim pada perempuan. Sudah jadi rahasia umum, rokok mengandung banyak zat beracun. Zat nikotin yang ada pada rokok berpotensi memengaruhi selaput lendir pada tubuh kita. Mulut rahim kita memiliki selaput lendir. Selaput lendir yang dipengaruhi nikotin dapat memicu abnormalitas sel pada mulut rahim. Risiko kanker mulut rahim lebih tinggi pada perempuan perokok.
Kalau kita merasa tidak HUS sebelum umur 20 tahun, tidak berganti-ganti pasangan, dan tidak merokok, belum tentu teman-teman sepenuhnya aman. Ada hal lain yang juga berpotensi memicu kanker mulut rahim, yaitu penggunaan sabun antiseptik.
Iklannya sih memang sabun antiseptik vagina (disingkat: sabun vagina) itu untuk membunuh bakteri dan kuman yang merugikan vagina. Tetapi kita tahu, tidak semua bakteri merugikan. Vagina kita, secara alami, juga punya bakteri yang menyehatkan yang berfungsi membunuh bakteri yang merugikan tubuh.
Kalau kita pakai sabun vagina, bakteri menyehatkan itu mati. Selain menyebabkan bakteri menyehatkan mati, bahan kimia dari sabun vagina dapat menyebabkan iritasi. Kulit pada mulut rahim sangat tipis sehingga iritasi yang timbul dapat memicu abnormalitas sel. Abnormalitas sel ini dapat memicu kanker mulut rahim.
Gejala Kanker Mulut Rahim
Apa sih tandanya kalau kita kena kanker mulut rahim atau kanker serviks? Kanker mulut rahim baru menunjukkan tanda-tanda pada stadium lanjut. Terdapat masa laten sebelum kanker leher rahim muncul. Masa laten merupakan masa proses hingga kanker leher rahim benar-benar muncul. Diperlukan waktu kira-kira 30 tahun sejak hubungan seksual pertama sampai kanker leher benar-benar muncul.
Menurut para ahli, HUS pertama kali dianggap awal munculnya proses kanker mulut rahim. Karena itu, jika HUS pertama kali dilakukan ketika berumur 18 tahun, kanker mulut rahim kemungkinan baru muncul ketika perempuan tersebut berumur 48 tahun.
Memang, hingga saat ini hampir tidak pernah ditemukan kasus kanker mulut rahim pada perempuan yang belum pernah melakukan hubungan seksual. Akan tetapi, itu bukan berarti bahwa kita tidak usah menikah sehingga tidak perlu melakukan HUS. HUS dapat kita lakukan ketika organ reproduksi kita siap. Siapnya ya ketika sudah berumur di atas 20 tahun!
Terdapat tiga tahapan sebelum kanker muncul, yaitu tahap ringan, sedang, dan berat.
Pada tahap ringan biasanya tidak pernah ada gejala atau keluhan yang muncul. Tahap ringan biasanya berlangsung sekitar dua tahun.
Pada tahap sedang, gejala yang muncul biasanya keputihan terus-menerus. Keputihan yang normal tandanya tidak berbau. Keputihan yang patut dicurigai adalah keputihan yang berwarna dan berbau. Darah yang keluar ketika HUS juga dapat menjadi salah satu tanda adanya gejala kanker mulut rahim. Selain itu, darah yang keluar lewat vagina tetapi bukan darah menstruasi juga dapat dicurigai sebagai tanda adanya kanker mulut rahim.
Pada stadium lanjut, kanker mulut rahim berisiko menyebar ke organ lain, seperti rahim, ovarium, tuba fallopi, ginjal, paru-paru, bahkan hingga ke otak. Pada tahap ini terkadang rahim harus diangkat dan kehamilan tidak mungkin terjadi. Pada tahap yang parah, kanker mulut rahim dapat menyebabkan kematian.
Kanker mulut rahim belum ada obatnya. Jadi…, pikir-pikir dulu deh sebelum melakukan HUS.
Film Dua Garis Biru mengandung pesan bahwa pendidikan seks sejak dini amat penting diajarkan oleh orang tua dan sekolah, terutama bagi anak yang berusia menuju remaja. Tidak perlu vulgar, namun bisa diajarkan secara perlahan. Juga, dalam bergaul dan berpacaran, alangkah baik punya batasan tertentu. Bukan tak percaya, tapi menjaga agar tak terjerumus hal yang lebih dalam.
Sekali lagi, buat kamu yang belum berusia 20 tahun, please jangan coba-coba melakukan hubungan seksual ya… Sedangkan bagi Anda kaum wanita yang sudah menikah dan pernah melakukan HUS yuk lakukan deteksi kanker serviks sedini mungkin, antara lain dengan pap smear, sebagai bagian dari upaya mencegah akibat yang fatal dari kanker ini.
Referensi: Kompas 8 Desember 2006 dan berbagai sumber
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.
Ternyata rokok bahaya juga ya, bagaimana jika menjaddi perokok pasif?Apakah sama bahayanya?
Harus benar-benar bisa menjaga diri ya, jangan sampai terpapar dengan hal-hal yang dapat memicu kanker mulut rahim.
Sebenarnya larangan berhubungan seksual saat remaja itu sudah jelas ya, Mbak. Karena selain belum waktunya, takut hamil dan jadi aib keluarga, juga akan terkena kanker mulut rahim. Dan Film Dua Garis Biru ini sangat wajib ditonton remaja.
Terus soal merokok, banyak perempuan yang merokok, padahal selain kurang bagus dipandang mata. juga tidka bagus untuk kesehatan. Terus hati-hati juga penggunaan sabun vagina.
Anak-anak muda harus banget baca tulisan ini biar mereka teredukasi bahaya hubungan seksual sembarangan tanpa tahu resiko berat masa yang akan datang.
Pendidikan seksual memang sepenting itu, ya. Dan memang kita harus kreatif dalam menyampaikannya, salah satunya bisa dari film dua garis birunya Angga Yunanda, ya
Belum nonton Dua Garis Biru nih baru lihat trailernya aja. Tapi emang bener yaa, wajib ada edukasi, usia minimal pernikahan berapa tahun soalnya kalo terlalu muda juga beresiko tinggi (bagi pihak wanita).
Ada vaksinnya kan, harga lumayan tapi ampuh buat cegah penyakit di rahim.
Bahkan rokok pun bisa menjadi salah satu pemicu kanker mulut rahim ya, maka pentingnya pola hidup sehat bebas rokok. Hal ini perlu disosialisasikan secara masif, agar banyak diketahui generasi muda juga
Edukasi yang bagus sekali melalui tulisan ka Wiwin yang mudah dipahami.
Semoga dengan awareness yang disebarkan seperti ini bisa membuat anak muda sadar pentingnya edukasi seksual sejak dini dan lebih baik fokus pada apa yang ingin diraih untuk masa depan.
Dua Garis Biru ini film yang bikin aku tersadar.
Gak harus bad boy atau bad girl untuk bisa “terpeleset” yaa..
Wah kebetulan nih baru join beli Netflix premium bareng temen. Jadi keinget kalau sempat lihat banner film 2 Garis Biru. Nonton ah, sekalian jadi pengingat juga buat lebih awware sama kanker serviks.
Iya nih, Mbak. Beberapa kenalanku yang meninggal karena kanker leher rahim umumnya baru ketahuan kanker ketika sudah stadium lanjut dan harapan sembuh sudah sangat tipis.