Tanggal 1 Oktober 2024 adalah tepat tahun ke-7 Dimas menjadi bagian keluarga kami. Menjadi adik satu-satunya dari mas Satria. Menjadi anak kedua sekaligus anak bungsu kami. Tidak terasa sudah tujuh tahun lalu saya melahirkan anak kedua ini di RS Hermina Yogyakarta melalui tindakan SC.
Meskipun pada awalnya saya mengalami perjuangan untuk bisa menerima kehamilan anak kedua ini, namun pada akhirnya saya sangat bersyukur memilikinya. Dimas menjadi pengisi dan penghibur hari-hari saya.
Tidak terbayang kalau akhirnya benar-benar hanya ada mas Satria. Mungkin makin ke sini saya masih mengejar dunia melulu. Karena mas Satria makin besar dan dewasa, makin sibuk dengan kuliah dan dunianya. Nah, kehadiran Dimas seperti mengerem saya dari banyak hal.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, tidak ada perayaan ulang tahun Dimas. Hanya tiup lilin dan potong kue kecil saja. Itu pun karena Dimas meminta, “Ibu, adik pengin tiup lilin dan potong kue.”
Sebelum pulang kantor, saya sempatkan order kue ulang tahun di Kenes Bakery Jalan Magelang. Karena tidak sempat ke sana, saya order saja melalui WhatsApp. Kue ulang tahun “Choco Venata” karena Dimas suka rasa coklat, ditambah lilin angka 7. Saya bayar melalui QRIS dan saya kirim GoSend untuk mengirimnya dari Kenes ke kantor saya.
Begitu sampai di rumah, Dimas senang sekali karena ibu jadi membawakan kue ulang tahun beserta lilinnya. Sebelum kuenya dibuka, saya minta Dimas bereskan dulu semua mainan agar supaya ruangan menjadi lebih lega. Tak lupa semua mandi dulu supaya segar.
Sebenarnya ulang tahun kali ini Dimas minta dibelikan Barongan yang besar, tetapi belum saya turuti. Disamping memang harganya lumayan, toh dia sudah punya banyak barongan dan bantengan. Sebagai gantinya, saya belikan baju batik. Dimas yang pilih sendiri motifnya. Belinya di Batik Puspa Kencana di Jalan Affandi, utara selokan Mataram.
Kenapa batik? Jadi, sepulang saya dari kantor, Dimas bilang, “Ibu, besok itu harus pakai batik to?” Saya baru ingat bahwa 2 Oktober adalah hari Batik. Saya sendiri pun bakalan pakai batik karena diwajibkan dari sekolah. Kemudian saya juga ingat bahwa hem batik Dimas yang dulu sudah tidak muat dan sudah saya berikan ke anaknya teman saya.
Begitu selesai makan kue ulang tahun, saya ajak Dimas ke luar rumah untuk beli baju batik, diantarkan oleh ayah. Di Batik Puspa Kencana, Dimas memilih sendiri bajunya. Tidak pakai lama, sudah dapat satu. Alhamdulillah, bahannya bagus dan harganya sangat terjangkau.
Etapi besoknya, Dimas merancang program sendiri, katanya, “Nanti siang ‘kan Adik les Abacaqu, berarti pulang sore. Nah, sorenya Adik jemput ibu trus kita beli barongan. Oke ya, Bu?”
Beneran, sorenya Dimas dan ayah menjemput saya ke kantor. Lalu kami pun meluncur ke Kidobona di Jalan Magelang (utara selokan mataram, sebelah barat jalan). Lama Dimas memilih barongan dan topeng buta. Pada akhirnya apa yang dibelinya? Truk oleng!
Yes, akhirnya, fix hadiah ulang tahun Dimas adalah bukan barongan, tetapi truk oleng, pilihannya sendiri 😀
O iya, di usianya yang ke-7 ini Dimas sudah menjadi anak SD kelas 1. Sejak beberapa waktu yang lalu giginya mulai pada copot. Sehingga ulang tahun kali ini giginya Dimas ompong, terutama gigi depan bagian atas dan bawah. Hehe… kalau Dimas meringis, kelihatan banget 😀
Dimas sayang, di ulang tahunmu kali ini, ibu mengirimkan doa untukmu, doa yang akan selalu ibu panjatkan di setiap ulang tahun anak-anaknya ibu.
Ya Allah Ya Karim…
Karuniakanlah kepada anak kami (Dimas) akhlak nan mulia dan ilmu nan bermanfaat.
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim….
Jadikanlah anak kami (Dimas), anak nan soleh, anak nan berbakti pada orang tuanya, mencintai Rasul, dan taat kepada-Mu.
Ya Allah Yang Maha Pencipta….
Karuniakanlah kepada anak kami (Dimas) kesehatan, kecerdasan, dan pertumbuhan fisik nan sempurna.
Ya Allah Yang Maha Pelindung…..
Lindungilah anak kami (Dimas) dari segala macam penyakit dan musibah.
Ya Allah Ya Razaaq….
Bukakanlah pintu-pintu rizki bagi anak kami (Dimas), baik rizki nan sudah kami duga maupun rizki nan tak kami duga.
Ya Allah Ya Qadir….
Panjangkan usia anak kami (Dimas) dan jadikanlah anak kami (Dimas) manusia nan penuh kegunaan bagi sebanyak-banyak umat di kemudian hari kelak….
Aaamiiin…
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga, dan freelance blogger. Baginya blog adalah ruang berbagi inspirasi dan media menulis untuk bahagia. Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.