Sudah lama ya saya tidak cerita tentang tumbuh kembang Dimas. Biasanya saya memang hanya pasang fotonya saja di Instagram atau Facebook. Tiga bulan yang lalu saya pernah sharing tentang kegalauan saya karena indikasi speech delay-nya Dimas. But don’t worry ya, moms…, setelah sharing itu saya merasa lebih nyaman koq. Artinya indikasi tersebut tidak saya jadikan beban pikiran. Saya yakin dan percaya bahwa Dimas akan bisa berbicara dengan lancar tepat pada waktunya sesuai skenario Sang Pencipta.
Sejak akhir tahun lalu sebenarnya saya ingin sekali menyekolahkan Dimas ke daycare. Sudah ada 3 (tiga) daycare yang saya mintain informasi. Dari ketiganya tersebut, 2 (dua) diantaranya sudah saya kunjungi. Bahkan saya sudah membayar biaya pendaftaran di salah satu daycare tersebut. Seharusnya 3 Januari 2020 yang lalu Dimas mulai masuk sekolah. Tetapi rupanya suami berubah pikiran. Katanya, nanti aja deh nunggu Dimas bisa berbicara dengan lancar, kasihan nanti guru-guru dan teman-temannya. Ya sudah, saya manut aja, toh bener juga.
Setelah itu, 1,5 bulan kemudian saya berkeinginan mendaftarkan Dimas ke daycare yang kedua. Rencananya biar bisa mulai sekolah di bulan Maret. Tetapi malah terkendala masalah keuangan, jadinya dipending dulu. Lagipula Dimas juga masih belum lancar berbicara. Qadarullah berlanjut dengan datangnya wabah Covid-19. Lengkap sudah dengan kebijakan social/physical distancing dimana sekolah-sekolah diliburkan sampai entah kapan. Berarti memang pertanda bahwa Dimas belum boleh sekolah atau terpisah dari ayah dan ibu.
Bulan Maret kemarin usia Dimas tepat 2,5 tahun. Di bulan itu pula waktu saya mulai banyak bersama Dimas. Iya, karena kebijakan social/physical distancing membuat saya lebih banyak di rumah, pekerjaan kantor saya kerjakan di rumah. Tentu saja Dimas senang sekali. Saya pun tidak kalah senang karena bisa menyaksikan sendiri tumbuh kembang Dimas dari waktu ke waktu.
Di usianya ini saya melihat betapa pesat sekali tumbuh kembangnya Dimas. Moms penasaran apa saja? Yukkk.. simak terus yaaa…

Kemampuan Berbicara dan Berbahasa
Sekarang sudah banyak kosa kata yang keluar dari mulut Dimas. Beberapa kata sudah bisa disebutkan dengan jelas, namun masih banyak yang belum jelas. Seringkali saya bingung dengan apa yang dikatakannya. Begitu dia menunjukkan bendanya, baru deh saya mengerti apa yang dimaksud. Yang belum jelas misalnya “jau” itu artinya “tahu”, “mumi” itu artinya “bumi”, “tan.. tan..” itu artinya “ikan.. ikan..”. Dannn masih banyak lagi ๐
O iya, Dimas juga udah bisa menyebutkan namanya sendiri lhooo… Menunjuk dan menyebutkan nama-nama anggota badan juga sudah pinter. Menunjuk dengan benar tu sudah sejak usia 2 tahunan, kalo saya tidak salah ingat.
Dulu kalau saya mengucapkan sesuatu Dimas tidak pernah mau mengikuti, hanya mendengarkan saja sambil asyik bermain. Tetapi sekarang, setiap apa yang saya ucapkan di depannya, dia mau menirukan atau melanjutkan. Misalnya saya menunjuk benda berwarna orange, lalu saya tanya Dimas,“Dik, ini warnanya apa? O….?” Maka Dimas akan melanjutkan dengan,“…ren.”
Dimas juga sudah hafal warna-warna. Misalnya saya pegang mobil-mobilan warna hijau lalu saya tanya,“Dik, ini warnanya apa?” Dia akan menjawab,”Green.” Misalnya saya membawa benda berwarna pink, Dimas akan langsung bilang,”Pink.” Dan lain sebagainya.
Selain warna-warna, Dimas juga sudah bisa menyebutkan nama-nama benda yang sudah biasa dilihatnya, baik yang dilihat secara langsung maupun yang pernah dilihatnya lewat buku atau internet atau tivi. Misalnya, setiap kali melihat gambar bola dunia, Dimas akan langsung bilang,“Bumi.” Setiap melihat langit Dimas akan bilang,“Awan! Awan!” Dan masih banyak lagi.
Tetapi untuk merangkai kata menjadi sebuah kalimat, Dimas masih memiliki keterbatasan. Dalam satu kalimat masih terbatas 2 kata saja, misalnya:“Bu, bobok” atau “Bu, maem” atau “Bu, mimik“. Gapapa, saya enggak boleh terburu-buru memaksanya untuk bisa. Saya harus sabar karena saya yakin Dimas pasti bisa ๐
Satu hal penting yang saya dan suami tekankan adalah bahwa kami tidak mengikuti cara bicaranya Dimas yang masih cadel-cadel. Kami selalu mengucapkan kata dan kalimat dengan benar. Supaya apa? Ya, supaya Dimas mengenal kata dan kalimat yang benar juga. Sebenarnya saat ini pun dia sudah tahu, hanya belum bisa mengucapkan dengan benar.

Kemampuan Meniru dan Sosial
Setiap mendengar musik Dimas akan menggoyangkan badannya mengikuti irama, sambil senyum-senyum.
Moms tahu lagu “Baby Shark” ‘kan? Nah, setiap mendengarkan lagu itu, Dimas akan meniru tarian dari lagu tersebut. Seperti misalnya bertepuk tangan sambil menghadap ke kanan, kemudian bertepuk tangan sambil menghadap ke kiri. Dan seterusnya.
Saat ada lagu “Head Shoulders Knees and Toes” pun Dimas akan meletakkan mainan yang dipegangnya lalu mengikuti gerakan dari lagu tersebut. Yaitu mulai dari memegang kepala, kemudian pundak, kemudian lutut, dan terakhir jempol kaki.
Selain itu Dimas juga suka meniru saya saat mengerjakan pekerjaan rumah.
Pada suatu hari tiba-tiba Dimas menuju wastafel dapur. Kirain minta cuci tangan. Ternyata dia minta krannya dinyalakan trus pengin bantu mencuci piring. Hehehe… Karena posisinya belum pas dengan tinggi badan Dimas, saya bilang ke Dimas,“Lain kali ya, dik. Badan adik Dimas belum nyampai, biar ibu aja yang mengerjakan.”
Trus kalo sedang berbelanja di minimarket dekat rumah atau di supermarket besar, maunya Dimas yang pegang trolly atau keranjang belanja. Nah, supaya Dimas senang, biasanya saya ambil keranjang belanja yang ada roda dan pegangannya. Nah, dengan membawa keranjang belanja tersebut Dimas bisa puas memutari seisi toko sambil memasukkan barang belanjaan ke dalam keranjang.

Kemampuan untuk Mandiri
Dimas sudah kami ajari mandiri sejak kecil. Tapi ya kami tidak memaksa, semua disesuaikan dengan kemampuannya.ย Misalnya Dimas pengin makan sesuatu yang membutuhkan sendok, saya akan bilang,“Dimas ambil sendok dulu ya…”, maka Dimas akan menuju tempat penyimpanan sendok lalu mengambilnya disana.
Kalau mau minum, Dimas sudah otomatis mengambil gelas sendiri dari tempatnya lalu mengucurkan air minum dari water dispenser. Untuk bagian ini dia harus diawasi, karena kalo tidak, akan keterusan bermain air dari dispenser. Maklumlah anak seusia Dimas ini suka banget bermain dengan air. Dimanapun ๐
Oiya untuk toilet training saya belum bisa bilang Dimas lulus 100%. Memang sih kalo pengin pup, Dimas selalu bilang “Ibu, pup” trus lari ke kamar mandi. Dimas sudah bisa pup di kloset jongkok maupun kloset duduk. Jadi kalo bepergian enggak repot soal kloset. Etapi kalo pipis, Dimas masih suka ngompol hahaha…
Untuk melepaskan pakaian yang dikenakannya Dimas juga sudah bisa. Jadi kalau mau mandi, tinggal bilang aja,“Dimas, ayo mandi, bajunya dilepas dulu ya..” Tapi ya bagian-bagian tertentu masih harus dibantu, misalnya melepaskan t-shirt. Ini ‘kan memang agak susah…
Trus kalau mau bepergian, jika pakaiannya sudah rapi, Dimas akan mengambil sepatunya untuk kemudian dikenakannya sendiri. Hanya saja kadang-kadang masih terbalik yaitu sepatu kiri dipasang di kaki kanan, begitu juga sebaliknya. Tapi setidaknya Dimas sudah bisa mengenakannya sendiri.
Kalau saya perhatikan, anak kecil itu merasa puas jika apa-apa bisa dilakukannya sendiri. Kalau mau dibantu malah gak mau, mungkin merasa direcokin, hehehe…
Nah, itu tadi cerita saya tentang sebagian kecil perkembangan Dimas di usianya yang ke 2,5 tahun. Bantu doa ya, moms, semoga Dimas sehat terus dan melewati masa tumbuh kembang dengan baik. Terimakasihhhh ๐
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga, dan freelance blogger. Baginya blog adalah ruang berbagi inspirasi dan media menulis untuk bahagia. Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.
Anak saya juga pernah diindikasikan speech delay k, alhamdulillah dokternya keliru. MasyaAlloh semoga Dimas makin baik dan bagus perkembangannya ya k, jadi anak sholeh dan pinter kelak, aamiin Ya Rabb
Aamiin.. doa yang sama untuk anak mba juga yaa..