Saat ini kita sudah memasuki tahun 2021. Namun tidak ada yang berubah, selama hampir 10 bulan kita masih harus berjuang untuk bertahan hidup di tengah pandemi Covid-19. Terlepas dari apapun pendapat kita terkait keberadaan pandemi Covid-19 ini, namun satu hal yang pasti, kita semua telah merasakan bagaimana imbas dari pandemi ini. Tidak hanya dari sisi kesehatan namun juga sosial, ekonomi, pendidikan, dan yang lain. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan, kesulitan mencari nafkah, banyak usaha yang gulung tikar, serta anak-anak kita pun sampai hari ini masih belum bisa bersekolah.
Jika kita melakukan kilas balik (flash back) ke bulan Desember 2020. Secara tiba-tiba banyak daerah yang berubah menjadi Zona Merah. Banyak kepala Daerah yang terpapar virus Corona. Jumlah mereka yang terpapar virus corona belum menunjukkan akan menurun. Sehingga akibatnya pergantian tahun diwarnai dengan pemberlakuan jam malam di beberapa daerah. Begitu juga sejumlah destinasi wisata ditutup sementara. Semua dilakukan untuk mengantisipasi kerumunan di saat pergantian tahun. Tidak sampai disitu saja, pembatasan inipun kemudian berlanjut dengan pemberlakuan PSBB atau PKM [Pembatasan Kegiatan Masyarakat] untuk wilayah Jawa β Bali dari tanggal 11 β 25 Januari 2021.
Di saat yang bersamaan :
- Kita masih belum mengetahui kapan Pandemi ini akan berakhir.
- Obat yang secara spesifik dapat menyembuhkan Covid-19 belum ada.
- Keberadaan vaksin masih akan butuh waktu lama dari sisi pemerataan pendistribusian ke seluruh wilayah Indonesia. Dengan kata lain membutuhkan waktu agar seluruh masyarakat dapat divaksinasi.
Apa yang harus kita lakukan ?
Saat ini yang dapat kita lakukan [salah satunya] adalah mengikuti protokol kesehatan. Mengedukasi masyarakat akan pentingnya 3M. Dan tentunya hal ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Beragam reaksi yang ditunjukkan masyarakat terhadap Protokol Kesehatan. Ada yang menerima, ada yang menolak. Bahkan sebagian dari mereka tidak mengerti apa itu protokol kesehatan.
Maka dari itu Bapak Baskoro, founder Climate Change Frontier (CCF), menginisiasi sebuah Gerakan #YukDisiplinKebiasaanBaik. Dimana CCF berusaha memberikan pemahaman kepada masyarakat dengan cara dan bahasa yang mudah mereka pahami. Dan mengurangi penggunaan kata Protokol Kesehatan. Sebenarnya Protokol Kesehatan bukanlah hal yang asing atau sulit untuk dilakukan. Dikarenakan 3M merupakan bagian dari kebiasaan kita sehari-hari serta merupakan kebiasaan baik.
Baca juga: Kiprah CCFrontier di Tengah Pandemi Covid-19
Gerakan #YukDisiplinKebiasaanBaik
Gerakan ini bertujuan untuk memudahkan pemahaman masyarakat atas Protokol Kesehatan. Dimana kami menjelaskan terkait 3M yang dikaitkan dengan kebiasaan kita sehari-hari.
1. Memakai Masker
Sebagian dari kita sudah membiasakan diri untuk memakai masker sejak lama. Walau dengan tujuan beragam. Seperti menghindari teriknya cahaya matahari atau menghindari polusi udara. Sehingga menggunakan masker bukan hal yang asing. Sekarang hanya butuh kedisiplinan kita dalam membiasakan Kebiasaan Baik ini.
2. Rajin Cuci Tangan
Kebiasaan ini bukan saja merupakan kebiasaan baik namun kebiasaan kita sehari-hari. Orang tua kita selalu meminta kita untuk cuci tangan saat kita selesai mengerjakan sesuatu. Sehingga mencuci tangan bukan hal yang asing buat kita semua. Sekarang hanya butuh kedisiplinan kita khususnya setelah beraktivitas di luar rumah.
3. Menjaga Jarak
Kebiasaan ini pun terkadang merupakan bagian dari naluri kita sebagai manusia. Kita pasti akan merasa risih di saat harus berdekatan dengan orang lain apalagi berbicara terlalu dekat. Dan terlebih lagi dengan orang yang tidak kita kenal. Sehingga menjaga jarak ini bukan hal yang asing buat kita semua. Sekarang hanya perlu disiplin dan ada jarak yang harus diperhatikan.
Jadi Protokol Kesehatan bukan hal yang baru atau asing bahkan berat untuk dilakukan.
Mari disiplin mengikuti protokol kesehatan β Yuk Disiplin Kebiasaan Baik.
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.
ah benar banget mbak..
tetap harus disiplin melakukan 3M ya
pandemi belum berakhir, kita nggak boleh lengah
Demi kesehatan semua orang, marilah kita melakukan protokol kesehatan dengan ikhlas. Karena masih banyak banget yang mengira Corona ini hanya teori konspirasi alias akal-akalan aja hadeuuhh…
Iya lho…temen sejawat di kampus aja ada yg ngeyel, Covid itu konspirasi. Hadeuuh.
Baca sejarah, pernah ada pandemi 100thn yl, perlu 3 thn u reda. Yawda siapΒ² deh protokol kesehatan terus…
Masih banyak yang belum terbiasa. Saya saja masih cerewetin suami, pulang langsung cuci tangan dll. π
Padahal kalau kita demua terbiasa sampai kapan pun kan baik ya.
Setuju..
Harus membiasakan kebiasaan baik ini di masyarakat.
Salah satu pembangunan infrastruktur khususnya jalan adalah salah satu upaya agar proses pendiatrubusian barang (apa pun itu) menjadi lebih mudah & lebih cepat.
Semoga distribusi vaksin bisa dilakukan lebih cepat ke seluruh wilayah Indonesia
Aamiin
Satu hal yang paling susah dilakukan adalah menjaga jarak. karena kita sudah terbiasa berdekat dekatan sama orang-orang, apalagi kalau kerja di luar rumah.
Betul mba. 3 M ini ringkes dan sederhana banget kok. apalagi sudah hampir setahun kita melakukannya, harusnya sih sudah menjadi kebiasaan kita ya.
Sudah setahun latihan, sedih juga kalau masih ada yang abai soal prokes, ya.
Sepakat banget Mbak, kebiasaan yang telah dilakukan hendaknya terus dibawa hingga kapan pun ya? Penting lagi mengedukasi anak-anak Mbak, terkadang lupa habis main tiba-tiba mau makan dll. Semoga pandemi segera berakhir dan kebiasaan kita tetap ada.
Terlihat sederhana dan ‘itu-itu lagi’ tapi ini yang terbaik dilakukan saat kondisi sedang tak pasti, ya. Jangan lengah, mesti selalu patuhi protokol walau sudah hampir setahun berjalan
Wah bagus banget ini gerakan yang dipelopori oleh CCF. Harapannya mayarakat dapat berpartisipasi dalam gerakan ini, shingga pandemi bisa segera berakhir. Meskipun sudah sering diingatkan dalam setiap kesempatan.
Saya kalau usai pulang dari beraktivitas di luar rumah, begitu sampai rumah langsung copot pakaian. Semuanya langsung masuk ranjang pakaian kotor untuk dicuci. Cuci rambut. Cuci muka. Barang-barang disemprot desinfektan. Mulai dari tas, dompet, kacamata. Betul banget saya setuju sama, Mbak. Kebiasaan 3 M ini jangan sampai lengah. Semoga kita tetap sehat dan dalam lindunganNya.
Demi ke sehatab bersama kita harus terapkan 3M di mana2, semoga wabah ini cepet berlalu ya dan kita bisa kaya dulu lagi
Setuju banget mbak, kita harus mengubah kebiasaan untuk hidup lebih sehat agar pandemi virus yang hampir setahun ngak kunjung usai ini bisa cepat berlalu
Pandemi ini jagi mengajarkan kita akan banyak hal ya mbak, terutama dalam hal kebersihan dan disiplin juga. Cuma nih ya kalau pakai masker masih ada yang cuek sepertinya, karena kalau lagi belanja pernah papasan dengan beberapa orang yang nurunin maskernya.
Sekarang sakit sedikit aja langsung ke dokter aku mbak. Lebih khawatir dan menjaga diri aja daripada biasanya. Setuju untuk tetap disiplin prokes
sepakat mbak, pandemi belum berakhir
harus tetap disiplin melakukan kebiasaan baik
tetap disiplin 3M ya mbak
memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan
duh sedihnya di ibukota masih ada yang ga mau menerapkan kebiasaan baik in iloh mbak. dikiranya ga ada tuh korona di sekitar dia, begutu banyak tetangga yang kena copit ini baru dah berasa.
Hu umm, kak…
Aku rasa, pandemi ini menjadikan kita manusia dengan kebiasaan baru.
Dimana kita harus tetap menjaga jarak dengan orang asing, karena kita gak pernah tau apa yang terjadi. Plus kebiasaan menjaga kebersihan di manapun, kapanpun.
Iya mbak wiwin, memang ada beberapa yang belum menyadari bahwa protokol kesehatan itu bukan hanya wacana semata, ya memang harus diterapkan dan berdisiplin diri. Ya, pas Kal-Sel dicoba oleh Tuhan dengan didatangkan bencana, ada beberapa yang mau memakai masker dari bantuan tapi ada banyak juga yang enggan menggunakan masker. Semoga tidak muncul klaster baru, karena beberapa pulau terdampak akan bencana
Memang ada lho yang udah ga tahan dan menganggap sudah normal. Sepertinya protokol kesehatan seperti ini akan diterapkan bertahun-tahun.
Kuncinya 3M. Kelihatan simple tapi butuh konsistensi dan jangan kasih kendor ya Mbk π
yang bikin sebel tuh masih ada orang yang gak percaya corona. kayaknya walopun udah menahun, mereka bakal tetap bebal deh, mana susah disuruh pakai masker :))
Bener banget, ditengah ketidakpastian kita harus melindungi diri dengan patuh terhadap protokol kesehatan. Semoga pandemi segera teratasi ya..
Iya sebenarnya gerakan 3M itu cukup simpel dan udah biasa ada di kegiatan sehari-hari juga ya. Semoga kita semua tetap bisa disiplin mematuhi protokol kesehatan ya… Semoga pandemi cepat berlalu
Puji Tuhan ya beberapa hari lalu hasil antigen aku negatif, memang bener banget selama masa pandemi harus menjaga kesehatan apalagi skrg ditambah sering hujan.. tubuh mudah diserang penyakit.