Ibu dengan multi peran harus selalu sehat lahir dan batin. Harus selalu kuat dan tangguh dalam segala suasana. Tidak berlebihan jika dalam setiap tarikan nafasnya selalu berdoa agar Tuhan senantiasa memberikan kesehatan. Lalu bagaimana cara menjaga kesehatan ibu bekerja?
Ketika sakit, seorang ibu akan berusaha bangkit dan melakukan apapun supaya sembuh. Karena sebagai ibu kesehatan itu penting agar kehidupan di dalam rumah tetap berjalan, pun dalam urusan pekerjaan. Kesehatan untuk ibu bekerja yang dimaksud adalah kesehatan secara keseluruhan yang meliputi kesehatan badan (jasmani) dan kesehatan jiwa (mental).
Berikut Ini Cara Menjaga Kesehatan Ibu Bekerja
Mengapa kesehatan secara keseluruhan itu penting? Ibu yang sehat jasmani dan rohani akan melahirkan generasi cerdas dan penerus bangsa yang berkualitas. Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Perempuan adalah tiang negara, apabila perempuan itu baik maka akan baiklah negara itu.
1. Menjaga Kesehatan Jasmani Ibu Bekerja
Sehat jasmani adalah kondisi di mana fisik seseorang dalam keadaan normal dalam arti cukup nutrisi, tidak sakit dan semua organ berfungsi dengan maksimal.
Berikut ini 9 cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan jasmani ibu bekerja:
1. Sarapan sehat
Jujur saja, saya adalah ibu yang selalu skip sarapan, khususnya karbohidrat. Kebiasaan tersebut sudah berlangsung lama, saya lupa tepatnya kapan. Jika benar-benar harus sarapan, saya akan memakan buah atau makanan yang ringan saja.
Cara saya tadi jangan ditiru ya, karena penting untuk memilih menu yang sehat untuk sarapan. Ini bisa membuat tubuh ibu bertenaga dan siap bekerja seharian.
2. Jangan lupa makan siang
Jam makan siang saya tidak pernah tepat jam 12 siang, biasanya sekitar jam 1 siang. Selain karena bergantian standby di kantor, juga karena saya lebih suka makan dalam situasi yang tenang atau cenderung sepi. Makan siang sangat penting bagi saya karena saat itulah energi saya seperti di-recharge.
Jadi, meski pekerjaan seakan menyita waktu dan pikiran, ibu bekerja tidak boleh melewatkan makan siang. Ini bisa membuat ibu tetap bugar dan pekerjaan pun bisa selesai tepat waktu.
3. Konsumsi banyak air
Di ruang kerja saya selalu membawa sebotol minuman berupa air putih. Jangan mentang-mentang kerjanya cuma sambil duduk lantas tidak minum. Bagaimanapun ibu bekerja juga harus bisa memenuhi kebutuhan asupan cairan.
Ada banyak manfaat minum air putih saat ibu bekerja, antara lain:
- mencegah dehidrasi,
- meningkatkan fungsi otak,
- mengurangi stres,
- meningkatkan metabolisme tubuh, dan
- mencegah penyakit.
Sesibuk apapun kita, jangan lupa minum air putih.
4. Atur waktu minum kopi
Di kantor selalu ada waktu untuk coffee break, biasanya berbarengan dengan snack time-nya para siswa. Saat itu biasanya menjadi waktu yang tepat untuk menyeruput kopi. Ya, sebaiknya minumlah kopi antara pukul 09.30 hingga 11.30. Berikan jeda sebelum waktu makan siang tiba.
Asalkan tidak berlebihan, menurut beberapa penelitian minum kopi memberikan manfaat juga lo, antara lain:
- menjaga kesehatan jantung,
- menjaga berat badan ideal,
- mengurangi resiko terkena diabetes tipe 2,
- menjaga kesehatan liver, menjaga kesehatan otak, dan
- mengurangi resiko kanker.
5. Pilih camilan yang tepat
Tidak jarang nih saya tiba di kantor, lah kok di meja saya sudah ada makanan berupa snack. Biasanya karena ada yang ulang tahun atau memang ada yang sengaja bagi-bagi makanan. Saya sih senang karena ada camilan gratis.
Nah, makan di antara lepas sarapan dan sebelum makan siang itu wajar. Namun, tetap pilih camilan yang sehat agar tidak terlalu menimbun lemak di dalam tubuh. Camilan sehat yang bisa menjadi pilihan, antara lain: yoghurt, cokelat hitam, kacang-kacangan, dan buah-buahan.
6. Membiasakan makan malam
Makan malam yang teratur dapat membantu tubuh tidur lebih nyenyak di malam hari. Makan malam secukupnya dengan gizi yang seimbang, insyaallah tidak akan bikin berat badan menaik. Oiya, makan malamnya juga jangan malam-malam, usahakan maksimal jam 8 malam, tidak lebih.
7. Olahraga yang cukup
Mengerjakan pekerjaan rumah tangga itu tidak bisa digolongkan olahraga lo, Bun… Berikut ini bisa menjadi alternatif yang memungkinkan dilakukan di sela-sela kesibukan:
- bermain dengan anak (sekaligus quality time), misalnya badminton atau sekedar petak umpet;
- parkir di tempat yang jauh, agar bisa sambil berjalan kaki saat memasuki kantor dan menuju ruang kerja;
- luangkan waktu di pagi hari sekitar 15 menit untuk melakukan yoga atau jogging;
- sambil menemani anak bermain atau menonton, ibu bisa menggunakan treadmill;
- sambil nonton Netflix atau main game saat di rumah, bisa saja menggunakan sepeda statis.
8. Tidur yang cukup
Mengurus anak, pekerjaan rumah tangga, hingga tugas kantor yang bejibun, tak jarang membuat ibu kelelahan. Oleh karena itu penting bagi ibu bekerja untuk memiliki waktu tidur yang cukup. Apalagi selama hari kerja, kita tidak pernah tidur siang. Ya ‘kan…?
9. Menghindari rokok dan alkohol
Di setiap tempat saya bekerja, saya selalu bertemu dengan ibu bekerja yang perokok. Untungnya mereka tidak merokok sembarangan. Sedih sih, tapi memang menasehati seorang perokok itu susahnyaaaaa minta ampun.
Padahal sudah banyak sekali penelitian yang menegaskan bahwa merokok dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan akan menimbulkan banyak penyakit. Tidak perlu saya bahas di sini ya…
2. Menjaga Kesehatan Mental Ibu Bekerja
Mental yang sehat adalah kondisi ketika kejiwaan dan pikiran dalam keadaan tenang dan damai. Kondisi ini memungkinkan seseorang untuk berpikir lebih jernih dan fokus saat beraktivitas. Sama halnya dengan kesehatan fisik, kesehatan mental juga penting untuk dijaga.
Berikut ini 9 cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental ibu bekerja:
1. Awali hari dengan afirmasi positif
Memulai hari dengan hal positif akan menentukan suasana hati selama seharian penuh. Tentunya bisa menjaga bahkan meningkatkan produktivitas kerja.
Untuk itu, saya selalu berusaha bangun lebih awal agar dapat mengatur aktivitas dengan mudah tanpa harus merasa terburu-buru.
2. Buat daftar prioritas
Memiliki skala prioritas adalah kunci untuk bisa efisien dan produktif dalam bekerja. Skala prioritas bermanfaat untuk membantu kita mengidentifikasi tugas mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu, menghindari penundaan, meningkatkan fokus, dan efisiensi waktu. Pada akhirnya akan meningkatkan kualitas kerja.
3. Turunkan ekspektasi
Ekspektasi dapat menjadi sumber motivasi atau sumber stres, tergantung pada cara kita meresponsnya. Agar terhindar dari kekecewaan ekspektasi, saya berusaha untuk mengembangkan sikap yang fleksibel dan dapat beradaptasi.
Hal ini membantu saya untuk tidak merasa kecewa dan sakit hati ketika situasi tidak sesuai dengan rencana awal.
Contohnya, ketika anak-anak diasuh oleh orang lain mungkin akan berbeda dengan pola pengasuhan kami, ketika pengaturan isi rumah saya serahkan pada suami mungkin akan berbeda style, dan sebagainya.
Juga ketika di tempat kerja, ketika tugas pekerjaan saya limpahkan kepada asisten mungkin hasilnya tidak sesempurna versi saya, dan sebagainya.
4. Luangkan waktu untuk me time
Menyediakan waktu untuk me time bukanlah keputusan yang egois. Justru ini merupakan tindakan pencegahan stres. Pastikan untuk komitmen menggunakan waktu me time tanpa rasa bersalah dan tidak terganggu dengan kegiatan lainnya.
Kegiatan me time yang dapat dilakukan contohnya membaca buku, ngopi di kafe, jalan-jalan, atau melakukan hobi lainnya. Kalau me time ala saya, biasanya adalah nonton film di Netflix, membaca buku, dan ngeblog.
5. Berkumpul dengan sahabat
Saya bukan tipe ibu yang suka berkumpul dengan ibu-ibu lain. Ada rasa tidak nyaman dalam diri saya, mungkin karena saya introvert? Entahlah.
Tetapi saya senang ketika berkumpul dengan teman-teman seprofesi di luar teman kerja, misalnya berkumpul dengan teman-teman blogger, penulis buku, dan lain-lain.
Berkumpul dengan mereka, buat saya serasa me time. Seringkali saya mendapatkan hal-hal dan wawasan-wawasan baru. Itu semua membuat pikiran saya lebih fresh.
6. Tidak membandingkan kehidupan sendiri dengan orang lain
Rumput tetangga memang sering tampak lebih indah dari milik sendiri. Namun, tidak ada hidup yang sempurna. Semua orang tentu punya tantangan tersendiri dalam kehidupannya. Yang di depan saya tampak bahagia, ternyata sebenarnya menyimpan lara.
Daripada tertekan karena melihat kehidupan orang lain, saya memilih untuk fokus pada diri saya sendiri. Supaya saya terhindar pula dari sifat iri dan dengki.
7. Gunakan media sosial dengan bijak
Saya mempunyai akun di beberapa media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, YouTube, LinkedIn, X, dan lain-lain. Sering update status? Tidak juga. Hanya kadang-kadang. Sering scrolling? Iya, ketika waktu luang atau sedang suntuk, hehe…
Sebagian orang akan memilih pasang status marah-marah atau menyindir akun lain jika merasa tidak cocok atau tidak suka. Saya orangnya cinta damai, malas membuat keributan. Jadi, kalau saya tidak setuju dengan tulisan seseorang di medsos, saya memilih untuk mengabaikannya. Kalau saya tidak suka dengan akun seseorang, ya sudah, saya unfollow saja.
8. Menerapkan sleep hygiene
Tidur tidak hanya cukup dengan lama waktu tertentu, namun juga harus berkualitas. Karena tidurnya ibu multi peran bukan hanya menghilangkan rasa ngantuk, tetapi juga untuk memulihkan energi secara keseluruhan.
Berikut ini beberapa tips yang bisa membantu ibu untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, yaitu:
- kurangi minum sebelum tidur,
- mandi air hangat,
- matikan hape,
- lakukan peregangan,
- redupkan lampu kamar,
- ciptakan lingkungan tidur yang nyaman,
- lakukan ritual khusus sebelum tidur, dan
- konsisten tidur di waktu yang sama.
9. Jangan ragu untuk meminta bantuan
“Asking for help isn’t a sign of weakness, it’s a sign of strength. It shows you have the courage to admit when you don’t know something, and then allows you to learn something new.” – Barack Obama
Ibu bekerja multi peran itu bukan super woman, Bu! Kita tidak mungkin mengerjakan semuanya benar-benar tanpa bantuan dari orang lain karena hidup ini akan menjadi sangat sulit jika kita hanya bergantung pada diri sendiri.
Karena itu saya tidak sungkan untuk minta bantuan kepada suami. Apalagi sejak awal membangun rumah tangga niat kami adalah saling melengkapi dan selalu bekerja sama.
Memang Tuhan menciptakan wanita demikian sempurna, tapi bukan berarti tidak boleh sakit ‘kan? Sesekali boleh sakit kok, Bu, supaya bisa menjauh sejenak dari beban pekerjaan dan hiruk pikuknya urusan rumah tangga. Setelah itu, yuk bangkit dan semangat lagi!
Bu, salah satu cara untuk menjaga mental tetap sehat adalah dengan membuat skala prioritas. Simak terus ya, di artikel selanjutnya saya akan mengajak Anda untuk Yuk, Ibu Bekerja Stop Menunda Pekerjaan!
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.
Biasanya sih kalau sarapan, kebiasaan sarapan bareng-bareng aja sekeluarga, sebelum sekolah.
Ternyata mereka udah rumah tangga sendiri, kebiasaan sarapan malah beda lagi…
Tapi, ini udah purnabakti, malah masih nih sarapan dibikin enak. Huf…timbangan naik nih…hihi…
Turunkan ekspektasi tuh penting banget, supaya engga ujung-ujungnya ngomel-ngomel. Duh…
Bahagianya kalo ibu bekerja bisa nerapin poin² cara menjaga kesehatan ibu bekerja. Karena seringnya ibu juga lupa merhatiin dirinya sendiri.
Jangan lupa, pulangnya jangan kemalaman buat ibu bekerja. Soalnya inget temen di mana ia sebagai seorang ibu kerjaannya lembur terus, wajahnya jadi kurang segar
Kakak kerja sebagai guru kah?
Memang harusbjaga kesehatan yaa buat para career woman. Kalau sakit lalu cuti kan terbatas juga izinnya.
Setuju, kudu minum banyak air putih dan olahraga.
@ Avi:
Bukan guru, saya di bagian keuangan 🙂
PR terbesar saya sepertinya olahraga yang cukup dan istirahat yang cukup.
Entah kenapa mager ini sangat mendukung keseharian saya yg di rumah saja
Sementara mau istirahat cukup pin selalu gagal karena justru malam ga bisa tidur, begadang deh…
Menjadi seorang ibu bekerja adalah sebuah peran ganda yang penuh dengan tantangan. Di satu sisi, kita dituntut untuk memenuhi tanggung jawab profesional di tempat kerja. Di sisi lain, kita juga harus mengurus kebutuhan keluarga di rumah. Tak jarang, tuntutan ini dapat menguras energi dan waktu, sehingga kesehatan fisik dan mental pun terancam.
Saya tidak minum kopi mbak. Kalau minum cuma lagi kepingin aja. Eh, me time penting ya, buar kita menyenangkan dan memberi penghargaan pada diri sendiri
Paling setuju part minum air sih mbak, karena ibu pekerja pasti menghabiskan lebih banyak waktunya beraktivitas dan juga duduk di depan laptop. jadi minimal 8 gelasnya harus terpenuhi!
Aku peminum kopi. Hehe…baiklaaah, akan mulai lebih hati-hati untuk minum kopi. Selain menghindari kopi yang harganya mahal (karena nggak baik untuk kesehatan keuangan) juga menghindari yang manis. Sebenernya memang lebih suka kopi pahit atau less sugar sih.
hahahaha bener banget, harus berani nurunin ekspektasi kalo nggamau kecewa :p ini yang susah emang, apalagi untuk orang yang kebiasaan perfect from top to toe yaah >.<
Aku pernah mendengar ada istilah yang mengatakan bahwa ibu-ibu nggak boleh sakit. Karena aku merasa banget sih gimana nggak nyamannya kondisi keluarga saat mama sakit.
Itu baru ibu rumah tangga ya. Apalagi kalau ibu bekerja. Bukan hanya bertanggung jawab pada keluarga saja. Tapi juga pada pekerjaan.
Oleh karena itu, penting banget tahu apa saja cara menjaga kesehatan bagi ibu bekerja.
Aku akhir-akhir ini sering minum kopi bisa sampe segelas besar itu. Klo untuk istirahat selama ada suami dirumah pasti jarang-jarang pegang HP, apalagi klo malam. Auto hp dikumpulin taruh dibawah.
Istri saya ini super sibuk. Selain mengurus rumah, juga sering ada aktivitas di luar rumah. Terkadang kondisi badannya tiba-tiba drop. Makanya penting banget untuk menjaga kesehatan diri sendiri. Yaaa paling cukup istirahat, makan jangan telat, mengelola stres dan cukup vitamin. Makanya saya selalu wanti-wanti agar jangan terlalu diporsir dengan ragam aktivitas di luar rumah. Boleh juga nih dicoba tips agar tidur lebih berkualitas. Makasih atas artikelnya yang super keren ini. Sekaligus jadi self reminder niiiih
Ibu bekerja bakal rentan stress juga kalau ngga seimbang. Oleh karena itu bisa terapkan tips di atas biar kesehatan mental ibu bekerja bisa terjaga
Kalau di sini ibu udah paket lengkap ibu bekerja + ibu rumah tangga. Jadi sedih sih lihat istri kehujanan antar sate, terus anter anak sekolah dst suaminya ngorok di rumah.
Benar kak. Perempuan itu bukan Wonder Woman yang bisa melakukannya sendirian meski ya tetap bisa loh melakukan pekerjaannya sendirian. Namun kita kan makhluk sosial. Jgn tanggung bebannya sendirian. Ntar kalo sakit, kan bisa repot tuh satu rumah.
Lebih baik mendelegasikan tugas. Mana yg msh bs dikerjakan si istri sendirian. Dan mana yg bs dibantu oleh suami/anak. Krn pada dasarnya, berumah tangga itu bkn sekadar menyelesaikan kerjaan sesuai gender, tapi saling membantu utk bs menyelesaikannya bersama.
Tidur yang cukup, buat saya sudah lebib dari cukup. Kalau udah penat kerja, istirahat dan tidur itu jadi kayak obat pereda lelah. Dengan begitu, fisik sehat, psikis pun aman
Jangan lupa makan dan tidur yang cukup supaya bisa menjaga kesehatan ibu bekerja. Perempuan hebat perempuan yang bisa menjaga keluarga dan kesehatan dirinya sendiri. Semangat unthk semua ibu bekerjaaa!!
Membandingkan diri dengan pencapaian orang lain, apalagi kalau hal itu asal muasalnya dari seringnya melihat sosial media, duh … gawat banget. Soalnya kan kehidupa setiap ibu bekerja, dengan warna-warni support system yang dipunya, termasuk tantangan di keseharian, nggak bisa disamaratakan.
hiks olahraga tuh yang susah banget buat aku.pengen rajin tapi konsisten tuh sangat sulit
Sleep hygiene ini aku terapkan baru-baru ini karena biasanya ketiduran.
Hehehe, dengan adanya persiapan yang baik sebelum tidur, bangunnya pun bisa lebih teratur dan badan beneran terasa lebih segar ketika bangun.
Akhir-akhir ini kepalaku sakit.
Dan kudu banget memperbaiki gaya hidup. Sedihnya tuh biasanya gak perlu minum obat karena cukup memperbaiki waktu tidur. Namun kemarin karena gak kuat banget, akhirnya lari ke obat juga. Huhuhu~
Memang lebih baik mencegah daripada mengobati yaa..
Yang masih susah banget buat aku sebagai ibu pekerja yaitu olah raga dan atur jam tidur yang teratur. Karena merasa sudah capek kerja urus anak suami dan rumah, jadi mau ditambah aktivitas olah raga rasanya beratt bangett…
Baca ini jadi inget kalimat kalau jadi ibu nggak bokeh sakit. Makanta harus jaga kesehatan.
Sebelum menikah istri termasuk yang jarang sarapan, sekarang sarapan seperti menjadi agenda wajib di keluarga kami. Selain untuk kesehatan, sarapan bersama sekeluarga juga menjadi semacam afirmasi positif di awal hari dengan bercengkerama bersama sembari mengudap menu ringan di pagi hari
Aduh, turunkan ekspektasi ya. Berarti selama ini ekspektasi ku terlalu tinggi atau gimana? Hmm. Renungan lagi nih. Wuaaa banyak bener PR nya
Sarapan emang penting banget sih, me time juga, menurunkan ekspektasi juga biar ibu bekerja bisa lebih happy menjalani hari-hari dengan peran ganda di keluarga.
Bekerja memang tidak boleh sekedar bskeeja tanpa memeprhatikan faktor kesehatan ya, Kak. Bukan ahanya kesehtaan fisik, tapi juga kesehatan mental yanh bisa memberikan efek ga baik kalau ga dikelola.
Benar banget kalau ibu bekerja harus menjaga kesehatan fisik dan mental. Tips seperti sarapan sehat, olahraga cukup, dan luangkan waktu untuk me time itu penting banget. Kita sering lupa kalau kesehatan mental juga sama pentingnya, jadi senang banget ada panduan lengkap begini. Semangat terus untuk semua ibu di luar sana!