Pada salah satu artikel di blog ini saya pernah membahas tentang bagaimana cara menjaga kesehatan ibu bekerja. Namun di sana saya membahasnya secara umum saja. Nah, pada kesempatan kali ini saya pengin membahas secara lebih spesifik. Yaitu tentang diet sehat untuk ibu bekerja. Saya tertarik untuk membahasnya karena saya telah mengikuti salah satu programnya, yang menurut saya memang itu yang cocok untuk saya. Apa itu? Simak yaa…
Kenali Tubuh Kita Sendiri Dulu
Sebelum mencoba berbagai macam program diet dan melakukan salah satunya, ternyata kita harus mengenali dulu tubuh kita sendiri lho… Demikian juga, mau cantik atau sehat, sebaiknya pilih dua-duanya, jangan cuma salah satu. Karena pada dasarnya, diet yang benar akan memberikan manfaat kepada keduanya.
Melakukan diet sebenarnya adalah mengatur pola makan sesuai ukuran dan kandungan gizi. Jadi bukan cuma yang menghasilkan turunnya berat badan semata. Dan jangan sampai salah langkah dalam melakukan diet. Alih-alih pengin memiliki tubuh sehat yang ideal, malah membuat kita jadi mudah terkena penyakit.
Jadi, sebelum memutuskan mau ambil program diet yang mana, kenali dulu tubuh kita, karena tubuh kita yang paling tahu riwayat kenapa kita bisa jadi seperti sekarang ini.
Mungkin pola makan kita selama ini berawal dari pola asuh saat kita masih kecil. Hehe… sepertinya sebagian besar demikian, ya. Karena setelah saya flashback ke diri saya sendiri, kok sepertinya pola makan waktu dulu menurut saya menjadi salah kaprah.
Misalnya saat lagi belajar, ibu memberikan kue sebagai penyemangat, akhirnya terbawa sampai besar dimana ketika merasa tidak nyaman akan terbiasa memakan makanan yang manis. Juga kondisi seseorang yang tak bisa mengendalikan nafsu makan mereka sehingga menyebabkan obesitas. Makanya umum terjadi jika sedang stress, orang-orang larinya ke makanan.
Tubuh kita sudah punya mekanisme tersendiri, dimana dia akan makan ketika lapar dan akan berhenti ketika kenyang. Jadi, sebelum memulai diet, hal penting yang harus diubah terlebih dahulu, yaitu pola pikir (mindset). Kemudian lakukan diet sesuai dengan standar berat indeks manusia, sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Program Diet Sehat
Setelah mengenal tubuh kita, kita akan tahu bahwa tidak semua program diet cocok untuk kita lakukan. Pun jangan sampai terjebak ikut-ikutan dengan program diet yang sedang populer. Juga jangan ikut diet instan dengan harapan turun berat badan dengan cepat.
Berikut ini ada 3 macam program diet sehat yang cukup kita kenal, yaitu:
1. Food Combining (sehat tanpa ribet)
Food combining adalah diet sehat yang memungkinkan kita makan enak tanpa perlu pusing. Konsepnya mudah dan hasilnya nyata. Cukup dengan memperhatikan padu padan yang ada di piring kita setiap makan.
Prinsip food combining hanya menerapkan menu dan pola makan yang dinilai sesuai dengan karakteristik dan cara kerja tubuh manusia. Dilihat dari struktur dan sistem pencernaannya, manusia cenderung mengarah ke makhluk herbivora. Maka dari itu bahan makanan alami seperti sayur-sayuran dinilai lebih bermanfaat bagi manusia ketimbang daging dan sumber protein hewani lainnya.
Dengan metode food combining yang dipopulerkan oleh Dr. William Howard Hay di tahun 1920-an ini, ada dua aturan dasar yang pantang dilanggar pelaku diet food combining, yaitu:
- Selalu mengonsumsi sayuran segar, dan
- Memisahkan karbohidrat dari sumber protein hewani dalam satu kali makan.
Erikar Lebang menjelaskan secara singkat dan sederhana:
- Jika mau makan nasi, pasangkan dengan aneka sayur segar seperti lalapan.
- Jika mau dilengkapi dengan lauk, pilih yang non protein hewani seperti olahan kentang, tahu, dan tempe.
- Sebaliknya, jika ingin makan daging atau ayam, jangan dibarengi dengan nasi, tapi gantilah dengan sayur-sayuran.
Jam makan harus diperhatikan karena tubuh punya jam alami untuk makan yaitu antara jam 12:00 – 20:00. Di luar itu, jam 20:00 – 04:00, tubuh bekerja untuk memproses makanan; dan jam 04:00 – 12:00, tubuh mengalami fase pembersihan.
Jika dilanda rasa lapar di pagi hari, cukup konsumsi buah-buahan segar yang kaya serat, vitamin, dan zat bermanfaat lainnya. Sehat dan perut tetap merasa kenyang.
Tak ada batasan usia untuk menerapkan pola makan ala food combining. Mulai anak balita hingga orang usia senja, semua bisa mengikuti diet ini karena metodenya serba alamiah dan tak mengganggu keseimbangan tubuh.
Food combining bisa diterapkan pada anak sejak mulai bisa mengkonsumsi makanan padat. Menunya bisa divariasi, misalnya nasi putih yang ditaburi garam laut, dipasangkan dengan sayur segar seperti mentimun dan buncis. Efeknya, anak jadi lebih aktif dan tak mudah sakit.
Yang penting, sebelum menjalani food combining, kita harus paham betul akan konsep dasarnya dan bertekad kuat menjaga kesehatan dalam jangka waktu yang panjang. Kalau sudah paham dan niat ingin sehat, pasti bisa konsisten dalam menjalaninya.
2. Clean Eating (sehat tanpa makanan olahan)
Clean eating adalah pola makan sehat dengan cara mengkonsumsi berbagai makanan alami yang belum mengalami proses pengolahan atau pengawetan. Contohnya seperti:
- Sayur-sayuran segar yang baru dipetik, kemudian dibersihkan untuk direbus langsung. Kalau sayurnya diolah menjadi jus, itu sudah tidak alami lagi.
- Gandum yang langsung dimasak tanpa harus diolah menjadi roti.
- Daging segar yang langsung direbus, bukan daging yang sudah dalam kemasan.
Dalam memasaknya, makanan alami ini cukup diberi gula dan garam secukupnya untuk menambah cita rasa. Jangan gunakan penyedap rasa.
.
Untuk sarapan, makan siang dan makan malam, cukup konsumsi makanan yang dapat memenuhi unsur karbohidrat, lemak dan protein. Karbohidrat bisa didapat dari kentang, singkong atau nasi. Lemak bisa didapatkan dari ikan dan kacang-kacangan. Protein bisa didapatkan dari telur atau daging.
Yang penting semua makanan itu dimasak langsung, bukan melalui proses pengolahan yang panjang dan pengawetan, sehingga kadar gizi dalam makanan segar tadi tidak ada yang hilang.
Penerapan clean eating tidak mengenal batas waktu. Kalau perlu, dilakukan selamanya agar organ tubuh tetap sehat.
Menurut dr. Diana F. Suganda SpGK, metode ini sudah sangat tepat dilakukan jika seseorang sedang berniat menurunkan berat badan. Tinggal diatur saja porsi makannya dan diimbangi dengan olahraga.
Pola makan ini juga tidak mengenal usia, jadi semua umur dan kalangan bisa menerapkannya.
3. Raw Food (sehat dengan makanan mentah)
Diet raw food ini merupakan diet makanan mentah. Makanan dimakan sama seperti aslinya, tanpa proses pengolahan dan pengawetan. Metode pengolahannya hanya sebatas memotong, dilumatkan dengan blender, atau dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari.
Makanan yang dikonsumsi hanyalah makanan yang berbasis tanaman, yang sebagian besar terdiri dari buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Kebutuhan karbohidrat didapatkan dari sayuran mentah, seperti aneka selada, tomat dan mentimun. Kebutuhan protein didapatkan dari kacang-kacangan, sayuran yang berwarna hijau gelap. Agar asupan gizi lebih seimbang, bisa juga mengkonsumsi nutrisi dari hewan seperti shasimi, susu, atau telur mentah.
.
Diet raw food tidak menutup kemungkinan untuk mengkonsumsi produk hewan, karena diet raw food ada 4 jenis yaitu raw food vegan, vegetarian, karnivora, dan omnivora.
Gaya diet yang sudah ada sejak tahun 1800-an ini punya banyak manfaat. Selain bisa menurunkan berat badan, juga mampu membuat kulit terasa lebih segar, meningkatkan vitalitas, energi, meningkatkan kualitas kesehatan dan mencegah penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dipublikasikan pada the International Journal of Behavioural Nutrition and Physical Activity tahun 2016 yang menyatakan bahwa seseorang yang lebih banyak mengkonsumsi buah dan sayur, berisiko lebih rendah mengalami semua penyakit yang menyebabkan kematian.
Manfaat Diet Sehat untuk Ibu Bekerja
Dari ketiga macam diet di atas, saya pribadi merasa nyaman dengan program diet Food Combining. Saya cocok karena tidak ribet dalam segala hal. Saya belajar dari bukunya Erikar Lebang, FB Group Food Combining Indonesia, juga dari Widyanti Yuliandari seorang blogger, praktisi FC dan penulis buku.
Meskipun belum 100% melakukan juklak dan juknisnya, bahkan masih sering cheating-nya, tetapi manfaatnya sudah saya rasakan. Insyaallah sehat dan tetap cantik meskipun sudah paruh baya.
Manfaat diet ketika hamil dan menyusui
Oiya, sedikit sharing pengalaman saya ketika hamil anak kedua (Dimas). Selama kehamilan Dimas saya berniat untuk menerapkan diet Food Combining. Sama sekali saya enggak mengonsumsi susu ibu hamil. Kalo lagi pengin susu, saya hanya ambil susu UHT yang plain. Ga ada 10 kali saya minum susu UHT ini selama kehamilan. Saya juga tidak pernah minum suplemen apapun.
Bersyukur saya beberapa kali kontrol ke dokter obsgyn menggunakan fasilitas JKN-BPJS, sehingga aman dari paparan suplemen-suplemen yang konon katanya bagus untuk ibu hamil, karena harga suplemen-suplemen tersebut tidak dicover oleh BPJS.
Alhamdulillah Dimas terlahir dengan sempurna, tak ada yang kurang dan tak ada yang lebih. Makin besar makin kelihatan kulitnya putih bersih lembab (jenis kulit normal). Anaknya juga sangat jarang sakit dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya. Anaknya juga pintar dan cerdas serta aktif banget.
Sejak bisa makan apapun, pelan-pelan dan sedikit demi sedikit saya coba menerapkan program diet Food Combining juga untuk Dimas. Saya enggak takut ngasih sarapan buah ke Dimas. Apalagi Dimas makannya gampang, dikasih makanan apapun langsung dimakan, gak pake diemut. Hanya saja kalo gak suka, dia enggak akan mengulangi lagi makanan tersebut.
Dari pengalaman dua kehamilan yaitu kehamilan anak pertama yang dimanja-manja dengan susu dan suplemen-suplemen dan kehamilan anak kedua yang tanpa bantuan susu dan suplemen apapun, melahirkan anak yang berbeda pula dari sisi kebiasaan makannya.
Anak pertama saya cenderung pilih-pilih, susah makan sayur dan buah pula, malah cenderung suka makan junk food. Beda banget dengan anak kedua. Melihat dari kebiasaan makannya sekarang, semoga aja kedepannya dia terbiasa dengan pola makan sehat yang akan memberikan efek positif dalam hidupnya kelak.
Manfaat diet dalam aktivitas sehari-hari
Menurut saya, program diet sehat adalah investasi jangka panjang. Diet itu bukan obat, tetapi pola makan dimana cara dan jenis makanannya diatur yang bertujuan untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Sekarang saya sudah usia paruh baya, alhamdulillah tidak pernah sakit, pun tidak memiliki penyakit bawaan. Palingan kalau udara sedang sangat dingin barulah saya kena pilek. Atau kalau sedang capek karena overload pekerjaan, barulah masuk angin. Terakhir beberapa kali drop adalah saat ada wabah covid itu.
Sebagai ibu multi peran yang katanya tidak boleh sakit, saya bersyukur menemukan program diet sehat yang tepat untuk saya. Pola makannya tidak ribet, tidak membuat saya merasa tersiksa. Mau sehat kok tersiksa atau menyiksa diri, gak logis itu kalau menurut saya, hehehe..
Kembali ke bab awal yaitu Kenali Tubuh Kita Sendiri Dulu. Ini artinya diet yang saya lakukan belum tentu cocok untuk orang lain. Bisa jadi yang lain lebih cocok dengan diet Raw Food atau yang lainnya. Namun yang pasti, diet yang tepat akan memberikan banyak manfaat, antara lain:
- Menjaga tingkat energi tubuh agar tetap optimal.
- Mempertahankan berat badan yang sehat dan ideal.
- Meningkatkan kesehatan mental, seperti menjaga suasana hati dan mengurangi risiko gangguan kejiwaan.
- Menurunkan risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.
- Membantu meningkatkan kualitas hidup, sehingga seseorang dapat hidup lebih lama dan sehat dengan memperoleh nutrisi yang cukup dan seimbang.
Setelah menyimak ulasan tentang program diet sehat untuk ibu bekerja di atas, apakah Anda sudah mengetahui kira-kira cocoknya dengan program diet yang mana? Atau punya ide program diet yang lain? Boleh yukkk, sharing di kolom komentar ya.
Referensi:
– Nova No.1560/XXX edisi 15-21 Januari 2018
– Artikel “Diet dan Nutrisi Kebutuhan Tubuh” pada halodoc.com
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.
Iya betul, jadi nanti menjalani diet juga dengan senang hati, bukan karena keterpaksaan akibat dikejar target 🙂
Sipppp, lanjutkan yuk, mba..
Tossss, mba Ria 🙂
Idealnya sih yang benar-benar organik ya.. Tapi jika tidak menemukan yang benar-benar organik, bisa disiasati dengan cara pencuciannya.
Pilih yang ga pake ribet aja mba hehee.. nomor 1 itu enggak ribet. Bisa diterapkan ke toddler juga koq.. Jadi kalo toddler enggak habis makannya, aman-aman saja dihabiskan oleh emaknya 🙂
Diet itu sebenarnya memang pengaturan pola makan. Mau yang ribet atau tidak, itu tergantung masing-masing, disesuaikan juga dengan kebutuhan tubuh.
Monggo aja.. asalkan tubuh merasa nyaman dan cocok, ya ga masalah.
Dilengkapi dengan olahraga, itu bagus banget, bisa memberikan hasil maksimal.
Nahhh.. ngurangi karbo, perbanyak sayur dan buah, itu udah disebut diet, mba 🙂
qiqiqiqiq… menurut kamera Redmi umurku sih 34 tahun mbaaaa…
Pada poin 1, sarapannya adalah buah-buahan, bukan makanan pada umumnya (karbo dkk).
Yesss.. niat! Itu yang paling utama. Selanjutnya, jangan tergoda iman hehehe.. maksudnya ya jangan tergoda oleh alam sekitar 🙂
hai mba Amallia..
Diet yang benar itu bukan untuk bikin badan jadi kurus, itu sih salah kaprah. Tapi diet yang benar itu memberikan efek sehat di badan, tidak mudah kena penyakit apapun even itu penyakit ringan. Bonusnya BB jadi ideal.
wkwkwkw.. kalo jadi ga sehat itu sih namanya bukan diet, tapi nyiksa diri, mungkin karena melakukan diet yang tidak tepat 🙂 .
Iya mba, kalo ada efek samping negatif, jangan diteruskan.
Untuk target sehat, teteppp yaaaa pola makan musti diperhatikan.
Yang mba lakukan itu namanya juga diet, pengaturan pola makan. Lanjutkan ya mba, jika sudah terasa cocok.
mba, diet disjni dalam arti pengaturan pola makan untuk memberikan efek badan menjadi sehat, bukan melulu tentang gendut atau kurus.
Monggo.. semoga ada yang cocok 🙂
Cobain dulu tu yang diet tanpa ribet 🙂
Bagus itu mba, pemeran utama (suami) melakukan diet, yang lain akan menyesuaikan 🙂
Betulll !!! Lanjutkan yaaa.. semoga diberi kesehatan senantiasa 🙂
Ngemil itu gapapa koq.. tapi sebaiknya ngemil yang bikin badan tetap sehat. Gimana kalo ngemil buah atau sayur?
Ayo mbaaaa, dimulai aja dulu..
Ibu menyusui mah otomatis dietnya alami, ga perlu neka-neka, mba 🙂
Asyiiikkk… semangatttt !!
Hehehe… udah dicoba atau belum?
Udah bagus itu mba, lanjutkan yukkk..
Hehehe.. FC nya dilanjutkan lagi yuk, mba..
Dimulai yukkk… Kalo enggak memulai, enggak akan tahu efeknya 🙂
Alhamdulillah jika sharing saya bermanfaat 🙂
Yeayy.. tossss !!
Aamiin.. lancar ya mbaaaa, hingga tercapai hasil yang diinginkan 🙂
Dan yang terpenting adalah sehat senantiasa.
Kunci diet itu memang hasil mengenal tubuh sendiri dulu. Jadi bisa disesuaikan program dietnya seperti apa. terus poin pendukungnya, hindari makanan instan dan harus rajin makan sayur dan buah juga.
Waktu saya bekerja, saya malah tidak pernah diet, bahkan makan minum sebebasnya secara pekerjaan saya di lapangan, justru sering kurang istirahat, kurang asupan makanan sehat.
Sekarang setelah di rumah saja malah diet ketat secara badan ini melar karena gak banyak gerak kali ya…
Banyak orang salah kaprah sama pemikiran tentang diet ini. Kebanyakan mikirnya diet berarti mengurangi makan. Padahal, kita juga mengatur apa yang kita konsumsi. Kayak food combining misalnya. Kita hanya perlu mengatur apa saja yang ada dalam piring kita.
Mau cobain clean food ini ah, karena kandungan fast food maupun Frozen food ini tidak sehat
Waah makasih banyak yaa mba, aku sebagai seorang Ibu yang lagi diet jadi tertolong banget. Ini mau nyoba food combining aaah, semoga timbangan bisa bergeser ke kiri :((
Ibu bekerja aja masih butuh diet, gimana buat ibu bekerja di rumah, hihi.. Intinya biar pola hidup lebih sehat kan ya MbakWin.
Sebelum menerapkan diet memang perlu paham dengan tubuh sendiri. Seperti apa kekurangannya dan tipe pola makannya, agar penerapan dietnya bisa berdampak positif ya
Sudah lama mba pingin mengubah pola makan. Sebenarnya dulu pernah mau konsultasi ke ahli gizi, belum sempat ke sana ehh muncul pandemi corona. Beberapa kali mencoba tapi belum konsisten huhu.
Akutu beberapa kali mencoba diet ala ala gitu kan, ka.. tapi memang ada masa detoks yang kudu dilewati dan ini termasuk fase-fase yang paling berat. Brasa banget strugglingnya.
Setelah terbiasa, alhamdulillah..
Tapi bener sih..sehat itu mahal. Jadi kenali diri dan jangan maksa. Karena diet yang maksa ini gak baik buat kesehatan organ tubub yang lain di kemudian hari.
Terkadang, ibu bekerja bingung memilih metode diet yang tepat ya
Tapi sekarang nggak bingung lagi
Artikel ini memberikan rekomendasi yang jelas tentang metode diet yg bs dilakukan oleh ibu bekerja
kalau food combining aku sering mendengarnya, meskipun belum pernah mempraktekkan. Tetapi kalo raw food baru kali ini aku membacanya.
Kayaknya diet satu ini tidak cocok untuk aku yang masih suka gorengan serta bakaran
Aku belum menerapkan diet ini semua nih. Masih campur2 sih. Tp yg pasti ga makan mentah sih kecuali lalapan ya. Hehe. Itu sih masih makan.
Tapi bener jg ya protein ga cocok dicampur dgn tepung2an. Mgkn itu makanan khas luar kali yak.
Jangan lupa tetap olahraga krn asupan apapun akan terbakar dan hidup kita tetap sehat.
Klo sashimi sudah pernah cobain dn enak, tapi klo untuk telur mentah sepertinya nggak mau coba, kalo setengah mateng masih mending.
Konsisten itu yang berat banget. Saya lebih senang dengan puasa dan jam buka puasa. Lebih mudah dan tidak macam-macam persiapan hehe